Candi Sewu

Jumat, 21 Oktober 2011



Sejarah

Sebuah temuan prasasti berangka tahun 714 c atau 792 M di kompleks Candi Sewu pada tahun 1960 antara lain berisi tentang adanya penyempurnaan bangunan suci yang bernama Manjus'rigra. Berdasarkan prasasti tersebut, diduga nama asli Candi Sewu adalah Manjus'rigra yang artinya rumah Manjusri, yaitu salah satu Boddhisatawa dalam agama Buddha.
Candi Sewu merupakan candi Budha kedua terbesar di Jawa Tengah setelah Candi Borobudur. Pembangunan Candi Sewu di kawasan Candi Prambanan merupakan bukti bahwa pada saat itu umat Hindu dan Budha hidup dalam keselarasan dan keharmonisan.
Candi Sewu diduga dibangun pada abad ke-8 pada akhir pemerintahan Rakai Panangkaran (746 SM – 784 SM), salah satu raja yang terkenal pada masa Kerajaan Mataram kuno. Candi ini pertama kali diteliti oleh HC Cornellius pada tahun 1807. Penelitian akrkeologi pertama dilakukan oleh NJ Krom pada tahun 1923.
Pemugaran Candi Sewu besar-besaran dilakukan pada tanggal 1 April 1983 - 1993 dengan dana sebesar tiga milyar rupiah. Kompleks Candi Sewu terdiri dari 249 candi dengan candi utama yang diapit oleh 8 candi-candi kecil dan 240 candi "Perwara". Candi utama membentuk format poligon yang terdiri dari 20 sudut dengan diameter 29 meter dan ketinggian 30 meter. Hampir seluruh struktur candi terbuat dari batu andesit kecuali inti bangunannya yang terbuat dari tatanan bata merah yang membentuk kubus.

 
Lokasi
Candi Sewu terletak di lingkungan taman wisata unit Prambanan di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, sekitar 18 kilo meter di sebelah timur Kota Yogyakarta. Candi Sewu berada di sebelah utara Candi Prambanan, atau sekitar 800 meter menuju Candi Rara Jongrang.

Struktur Candi
Candi Sewu secara vertikal dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki, tubuh dan atap candi. Pada kaki candi terdapat sederetan hiasan relief yang menggambarkan motif purnakalasa atau hiasan jambangan bunga, juga "arca" singa pada setiap sudut pertemuan antara kaki dan struktur tangga. Selain itu pada sisi luar pipi tangga yang ujungnya berbentuk makara, terdapat relief yang menggambarkan seorang yaksa, kalpawrksa, dan jambangan bunga berbentuk sankha.
Candi utama memiliki satu ruang utama dan empat ruangan kecil yang terhubung dengan candi utama. Pintu timur berfungsi sebagai pintu utama menuju ruang utama. Candi utama menghadap ke arah timur. Struktur candi memiliki 9 atap, di mana masing-masing atap membentuk sebuah stupa pada puncaknya.
Candi Perwara dan candi Apit seluruhnya terdapat pada halaman kedua. Candi Perwara disusun dalam empat deret membentuk empat persegi panjang yang konsentris. Pada keempat ujung jalan di dekat pagar halaman ke dua, masing-masing terdapat sepasang arca Dwarapala ukuran raksasa. Tinggi arca kurang lebih 229,5 cm dan ditempatkan diatas alas persegi setinggi kurang lebih 111 cm.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Categories

Search

© 2011 longtrip